Kamis, 11 Januari 2018

Kritik Arsitektur Autority Critism : Portland Building

Summary Kritik Arsitektur
1. Self critism
Self critism adalah salah satu metode untuk mengkritisi suatu karya atau objek punya kita sendiri dan dikritisi oleh diri kita sendiri. Hal ini bisa dilakukan jika diri kita mempunyai perspektif berbeda di dalam otak atau pikiran kita. Bisa dikatakan bahwa self critism ini membuat kita untuk berfikir menjadi orang lain.
Dalam proses berfikir self critism, dalam otak kita harus berfikir menjadi 2 sudut pandang pribadi yaitu pikiran positif menjelaskan tentang apa yang harus diperbaiki dan ada pikiran negative menjelaskan rasa takut kemudian memperbaikinya.

2. Authority critism
Authority critism adalah salah satu metode untuk mengkritisi suatu karya atau objek oleh orang yang mempunyai wewenang. Seperti dari pihak pemerintah yang mengkritisi. Dalam prosesnya terdapat hirarki antara individu dengan pihak berwenang.

3. Expert critism
Expert critism adalah salah satu metode untuk mengkritisi suatu karya atau objek oleh orang yang mempunyai keahlian dibidangnya sehingga ia memliki hak untuk mengkritisi karena keahlian dan pengalamannya. Contohnya seperti juri yang mengritisi hasil karya.

4. Peer critism
Peer critism adalah salah satu metode untuk mengkritisi suatu karya atau objek oleh suatu kelompok ke kelompok lainnya.

5. Layman critism
Layman critism adalah salah satu metode untuk mengkritisi suatu karya atau objek oleh masyarakat awam. Kritik yang dikeluarkan lebih jujur karena kritik dikeluarkan dengan spontan dan menurut pikiran sendiri.
 


Portland Building
Portland building, didisain oleh oleh arsitek michael graves, dianggap sebagai bangunan post modern terbesar. desain yang menampilkan berbagai elemen simbolis pada fasad monumental, bertentangan dengan arsitektur modern yang fungsionalis pada masa itu. michael grave menjelaskan " sikap simbolis, upaya untuk membangun kembali bahasa arsitektur dan nilai nilai yang bukan merupakan bagian dari homogenitas modernis". Setelah memenangkan kompetisi design bangunan yang disponsori oleh kota Portland, Michael Graves kemudian menjadi perancang “Public Service Building” (1980-1982) di Portland, Oregon
 
Portland Public Service Building yang terletak pada sebuah lahan di tengahkota ini akan menjadi pusat perkantoran kota. Pada nyatanya lokasi yang ada menawarkan keuntungan dan karakteristik setting yang spesial, karena berdekatan dengan City Hall Building dan County Courthouse Building di kedua sisinya, Mall untuk umum dan taman pada kedua.
Bangunan ini berupaya untuk menciptakan sebuah kontinum antara masa lalu dan dan sekarang, antara lain berupa sebuah patung wanita yang dikenal pada abad 19 bernama “Portlandia”, personifikasi dari semangat, kebijakan dan keteguhan moral dari warga negara dalam perdagangan. Fasad segi empat dilapisi stuco ditamabah elemen klasik, seperti over-scaled keystones, tiang, dan belvederes. 
Selain adanya dekorasi menonjol yang non-fungsional dari patung “Portandia”, warna-warna kontras dan menyolok sangat dominan dalam gedung ini, seperti coklat susu, coklat tua dan warna gelap dari kaca. Di bagian atas atau atapnya yang datar terdapat konstruksi seperti rumah-rumahan kecil mirip dengan kuil kuno dari artemis-yunani beratap piramid dan pelana. Bentuk-bentuk geometris sederhana, kotak-kotak, segitiga, garis-garis non-fungsional terlihat, menjadi bagian ciri arsitektur post modern, banyak menghiasi bagian luar dar gedung The Portland.
 
Authority critism
The Portland Building dibangun Michael Graves dan menjadi bangunan pertama era post-modern di Amerika Utara. Meskipun bangunan pertama di era post – modern, hal tersebut lantas tidak membuat bangunan ini mendapatkan pujian. Bahkan Bangunan tersebut mulai menjadi kontroversi ketika banyak yang bertanya tentang validitas dan kegunaannya pada penduduk Portland.
Selain itu, The Portland Building juga menerima kritik keras akibat desain berlebihan dan rencana interior tertutup di dalamnya.
Selain menjadi kontroversi tersebut, bangunan ini juga mendapatkan kritik keras dari Walikota Portland yaitu Frank Invancie, dia berpendapat bahwa gaya modern yang kemudian diterapkan untuk sebagian besar pada bangunan kantor yang salah satunya adalah The Portlan Building, mulai membuat beberapa kota di Amerika menjadi pusat pusat kota terlihat membosankan, karena Sebagian besar gedung gedung hanya tertutupi oleh kaca dan baja. Membuat desain kota menjadi moniton karena desainnya hampir serupa.
 

Tidak ada komentar: