Summary Kritik Arsitektur
Self critism adalah salah satu metode untuk
mengkritisi suatu karya atau objek punya kita sendiri dan dikritisi oleh diri
kita sendiri. Hal ini bisa dilakukan jika diri kita mempunyai perspektif
berbeda di dalam otak atau pikiran kita. Bisa dikatakan bahwa self critism ini
membuat kita untuk berfikir menjadi orang lain.
Dalam proses berfikir self critism, dalam otak kita harus berfikir menjadi 2 sudut pandang pribadi yaitu pikiran positif menjelaskan tentang apa yang harus diperbaiki dan ada pikiran negative menjelaskan rasa takut kemudian memperbaikinya.
Dalam proses berfikir self critism, dalam otak kita harus berfikir menjadi 2 sudut pandang pribadi yaitu pikiran positif menjelaskan tentang apa yang harus diperbaiki dan ada pikiran negative menjelaskan rasa takut kemudian memperbaikinya.
2. Authority critism
Authority critism adalah salah satu metode untuk
mengkritisi suatu karya atau objek oleh orang yang mempunyai wewenang. Seperti
dari pihak pemerintah yang mengkritisi. Dalam prosesnya terdapat hirarki antara
individu dengan pihak berwenang.
3. Expert critism
Expert critism adalah salah satu metode untuk
mengkritisi suatu karya atau objek oleh orang yang mempunyai keahlian
dibidangnya sehingga ia memliki hak untuk mengkritisi karena keahlian dan
pengalamannya. Contohnya seperti juri yang mengritisi hasil karya.
4. Peer critism
Peer critism adalah salah satu metode untuk
mengkritisi suatu karya atau objek oleh suatu kelompok ke kelompok lainnya.
5. Layman critism
Layman critism adalah salah satu metode untuk
mengkritisi suatu karya atau objek oleh masyarakat awam. Kritik yang
dikeluarkan lebih jujur karena kritik dikeluarkan dengan spontan dan menurut
pikiran sendiri.
Portland Building
Portland
building, didisain oleh oleh arsitek michael graves, dianggap sebagai bangunan
post modern terbesar. desain yang menampilkan berbagai elemen simbolis pada
fasad monumental, bertentangan dengan arsitektur modern yang fungsionalis pada
masa itu. michael grave menjelaskan " sikap simbolis, upaya untuk
membangun kembali bahasa arsitektur dan nilai nilai yang bukan merupakan bagian
dari homogenitas modernis". Setelah memenangkan kompetisi design
bangunan yang disponsori oleh kota Portland, Michael Graves kemudian menjadi
perancang “Public Service Building” (1980-1982) di Portland, Oregon
Portland Public Service Building
yang terletak pada sebuah lahan di tengahkota ini akan menjadi pusat
perkantoran kota. Pada nyatanya lokasi yang ada menawarkan keuntungan dan
karakteristik setting yang spesial, karena berdekatan dengan City Hall Building
dan County Courthouse Building di kedua sisinya, Mall untuk umum dan taman pada
kedua.
Bangunan ini berupaya untuk
menciptakan sebuah kontinum antara masa lalu dan dan sekarang, antara lain
berupa sebuah patung wanita yang dikenal pada abad 19 bernama “Portlandia”,
personifikasi dari semangat, kebijakan dan keteguhan moral dari warga negara
dalam perdagangan. Fasad segi empat dilapisi stuco ditamabah elemen klasik,
seperti over-scaled keystones, tiang, dan belvederes.
Selain adanya
dekorasi menonjol yang non-fungsional dari patung “Portandia”, warna-warna
kontras dan menyolok sangat dominan dalam gedung ini, seperti coklat susu,
coklat tua dan warna gelap dari kaca. Di bagian atas atau atapnya yang
datar terdapat konstruksi seperti rumah-rumahan kecil mirip dengan kuil kuno
dari artemis-yunani beratap piramid dan pelana. Bentuk-bentuk geometris
sederhana, kotak-kotak, segitiga, garis-garis non-fungsional terlihat, menjadi bagian
ciri arsitektur post modern, banyak menghiasi bagian luar dar gedung The
Portland.
Authority critism
The Portland
Building dibangun Michael Graves dan menjadi bangunan pertama
era post-modern di Amerika Utara. Meskipun bangunan pertama di era
post – modern, hal tersebut lantas tidak membuat bangunan ini mendapatkan
pujian. Bahkan Bangunan tersebut mulai menjadi kontroversi ketika banyak yang
bertanya tentang validitas dan kegunaannya pada penduduk Portland.
Selain itu, The Portland Building
juga menerima kritik keras akibat desain berlebihan dan rencana interior
tertutup di dalamnya.
Selain menjadi kontroversi
tersebut, bangunan ini juga mendapatkan kritik keras dari Walikota Portland
yaitu Frank Invancie, dia berpendapat bahwa gaya modern yang kemudian
diterapkan untuk sebagian besar pada bangunan kantor yang salah satunya adalah
The Portlan Building, mulai membuat beberapa kota di Amerika menjadi pusat
pusat kota terlihat membosankan, karena Sebagian besar gedung gedung hanya
tertutupi oleh kaca dan baja. Membuat desain kota menjadi moniton karena
desainnya hampir serupa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar